Kamis, 31 Januari 2013


Chairil Anwar “ si binatang jalang “






Seorang seniman yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922, sejak kecil Chairil memang bercita” sebagai seniman. Chairil tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, namun Chairil bisa menguasai berbagai bahasa seperti bahasa Inggris, Jerman dan Belanda. Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra sejak tulisannya dimuat di Majalah Nisan pada tahun 1942, saat itu Chairil berusia 20 tahun.
Hampir semua karya puisinya bertemakan ” kematian “, saat itu karya Chairil ditolak karena karya”nya yang tidak sejalan dengan semangat  Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya  .
Saya mengenali sosok Chairil Anwar dari kaka saya, saya tidak begitu banyak mengenal tentang Chairil Anwar, namun saya sangat menyukai sebuah puisi dari Chairil yang berjudul “ Aku “ ( sebuah karya Chairil yang paling terkenal ).
Puisi Chairil menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, eksistensialisme bahkan tak jarang multi interpretasi. Selama hidupnya, Chairil menulis sekitar 94 karya ( termasuk 70 puisi ), kebanyakan tidak di publikasikan hingga kematiannya. Puisi terakhir Chairil berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh.
Chairil meninggal di Jakarta, 28 April 1949 ( saat berusia 26 tahun ). Kami bangga,  karena memiliki seorang seniman berbakat ( luar biasa ) di Indonesia, meskipun Chairil telah tiada tetapi karyanya akan tetap dikenang anak Bangsa.

( Rossa Buana Putri )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar