Chairil Anwar
“ si binatang jalang “
Seorang seniman yang
lahir di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922, sejak kecil Chairil memang
bercita” sebagai seniman. Chairil tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, namun
Chairil bisa menguasai berbagai bahasa seperti bahasa Inggris, Jerman dan Belanda.
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra sejak tulisannya dimuat di
Majalah Nisan pada tahun 1942, saat itu Chairil berusia 20 tahun.
Hampir semua karya
puisinya bertemakan ” kematian “, saat itu karya Chairil ditolak karena karya”nya
yang tidak sejalan dengan semangat Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya
.
Saya mengenali sosok
Chairil Anwar dari kaka saya, saya tidak begitu banyak mengenal tentang Chairil
Anwar, namun saya sangat menyukai sebuah puisi dari Chairil yang berjudul “ Aku
“ ( sebuah karya Chairil yang paling terkenal ).
Puisi Chairil
menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme,
eksistensialisme bahkan tak jarang multi interpretasi. Selama hidupnya, Chairil
menulis sekitar 94 karya ( termasuk 70 puisi ), kebanyakan tidak di publikasikan
hingga kematiannya. Puisi terakhir Chairil berjudul Cemara Menderai Sampai
Jauh.
Chairil meninggal di
Jakarta, 28 April 1949 ( saat berusia 26 tahun ). Kami bangga, karena memiliki
seorang seniman berbakat ( luar biasa ) di Indonesia, meskipun Chairil telah
tiada tetapi karyanya akan tetap dikenang anak Bangsa.
( Rossa Buana Putri )

Tidak ada komentar:
Posting Komentar